PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMAN 1 SUKOMORO MELALUI ‘MADATUKAR’

Kurikulum merdeka merupakan sistem belajar baru yang mewajibkan adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila atau yang umum dikenal dengan P5. Dalam projek kali ini, SMAN 1 Sukomoro  mengusung tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” melalui program MADATUKAR (Masa Dasar Pembentukan Karakter) dengan memberangkatkan siswa/siswinya ke Brigade Infanteri (Brigif) 16 Wira Yudha, Kediri. Pembentukan karakter melalui program ini dinilai efektif. “Projek yang dibutuhkan di SMAKOM  adalah penanaman karakter khususnya kedisiplinan, melihat rendahnya tingkat kedisiplinan siswa. Tujuan kami membentuk karakter siswa, agar ketika terjun di masyarakat memiliki karakter yang baik dan bisa berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat” tegas Bu Yunita selaku ketua projek.

SMAN 1 Sukomoro membagi tiga gelombang untuk keberangkatan siswa/siswinya. Gelombang pertama berangkat pada tanggal 22—24 April 2024. Gelombang kedua diberangkatkan tanggal 25—27 April. Adapun gelombang ketiga berangkat tanggal 29 April—1 Mei 2024. Pemberangkatan diawali dengan upacara penyerahan siswa/siswi dari pihak sekolah dan pihak orang tua ke pihak Brigif 16 Wira Yudha Kediri. Proses upacara ini berlangsung haru karena pihak orang tua akan melepas anak-anaknya untuk berangkat ke Brigif selama 3 hari 2 malam. Para siswa berangkat menggunakan truk dari pihak Brigif. Sesampainya di lokasi, dilakukan pengecekan barang bawaan serta pemisahan kelompok untuk siswa yang mempunyai riwayat penyakit akan diberikan pita merah. Setelah itu, ditunjukkan denah dan tempat tidur atau barak para siswa/siswi. Kemudian para siswa dikumpulkan ke lapangan tembak untuk melakukan kegiatan pengembangan karakter dan PBB agar lebih disiplin. Kegiatan malam saat hari pertama adalah latihan yel-yel untuk ditampilkan saat pulang oleh Pak Ruby dilanjut dengan caraka malam yang menjelajah hutan Gunung Klotok. Esok hari setelah makan pagi, dilakukan pendakian di Gunung Klotok dengan penyamaran. Kegiatan ini bernama Infiltrasi yang bertujuan untuk pelatihan fisik, mental, penyelesaian masalah, dan kebersamaan antaranggota kelompok. Acara malam di hari kedua ini adalah api unggun dan pentas seni dan ditutup dengan acara renungan malam yang bertujuan agar para siswa/siswa lebih menghormati orang tua dan guru mereka.

Kegiatan hari ketiga adalah kegiatan halang rintang dan outbound untuk melatih kekuatan fisik dan kekompakan tim. Setelah kegiatan tersebut, dilanjutkan ishoma dan  gladi terakhir yel-yel. Setelah itu, peserta diperbolehkan untuk packing/bersih-bersih untuk pulang. Sesampainya di sekolah, dilakukan upacara penyerahan dari pihak brigif ke pihak sekolah dan wali murid. Upacara ini disambut dengan tangis haru orang tua dan peserta MADATUKAR. Banyak kesan dan respon positif dari orang tua/wali murid terkait kegiatan ini. Pembentukan karakter di Brigif ini sangat baik, terbukti dengan hasil wawancara terhadap salah satu orang tua peserta, “Dengan adanya kegiatan ini kami sangat berharap  anak-anak berubah menjadi lebih baik khususnya di kehidupan mereka terkait kedisiplinan seperti dalam hal ibadah, menghargai waktu, menghargai orang tua.”

Progres yang baik ditunjukkan oleh siswa/siswi saat mengikuti upacara dalam rangka memperingati HARDIKNAS, Kamis, 2 Mei 2024. Siswa mampu menunjukkan kemampuan dalam hal baris-berbaris dengan sikap sempurna dan juga mampu mengikuti upacara dengan sangat tertib. Siswa juga menghargai guru/teman saat berbicara di depan. Hal tersebut langsung diapresiasi oleh Bapak Sumidi, M.Pd. selaku kepala sekolah dan pembina upacara. Selain itu, banyak respons positif dari orang tua yang melapor ke pihak sekolah bahwa setelah mengikuti kegiatan ini anaknya menjadi lebih baik, mau membantu orang tua, ibadahnya lebih baik, dan mampu bangun pagi. Tentu harapan dan respons positif dari orang tua tersebut juga menjadi harapan bagi pihak sekolah bahwa karakter positif tersebut terus melekat dalam diri semua siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *