Pengalaman Menarik Selama di Brigif 16 Wira Yudha Kediri

SMAN 1 Sukomoro mengirimkan siswanya untuk mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan dasar kepemimpinan dan bela negara dalam rangka projek P5 di Brigif 16 Wira Yudha, Kediri. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk membangun rasa kepemimpinan, kedisiplinan, menghargai waktu, menghargai orang lain, dan banyak lagi manfaat lainnya. SMAN 1 Sukomoro mengirim seluruh siswa dan siswi kelas X dan XI yang masing-masing dibagi menjadi tiga gelombang.  Semua gelombang diberangkatkan dari SMAN 1 Sukomoro dan diantar oleh masing-masing orang tua atau wali murid.

Momen pemberangkatan adalah momen mengharukan karena semua siswa dan siswi harus berpisah dari orang tua mereka selama 3 hari 2 malam untuk mengikuti serangkaian kegiatan MADATUKAR (Masa Dasar Pembentukan Karakter) yang diselenggarakan di Brigif 16 Wira Yudha Kediri. Pada awal pemberangkatan semuanya terasa seru dan bahagia, tetapi setelah sampai di lokasi ternyata tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan. Siswa diminta menjadi orang yang cekatan, apabila terlambat sedikit akan dimarahi. Namun hal itu tentu untuk kebaikan bersama. Dari kebiasaan tersebut, dapat mengubah karakter siswa yang awalnya klemar-klemer menjadi orang yang tegas dan cekatan.

Pada awal kegiatan, semua siswa disuruh berbaris di lapangan, kemudian diminta berguling-guling, merangkak, push up, dan banyak lagi kegiatan yang menguras tenaga dan melatih mental pada hari pertama. Di hari kedua, kegiatan mulai berlangsung seru dan menantang, mulai dari infiltrasi (mendaki Gunung Klotok dan menghadapi musuh), latihan yel-yel, dan persiapan pentas seni dan api unggun. Pada malam hari di hari kedua merupakan malam paling berkesan dibenak masing-masing peserta, karena kegiatan api unggun. Kegiatan inilah yang paling ditunggu-tunggu. Kegiatan ini juga dibarengi dengan peminuman air kelapa dan penyiraman air bunga yang bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga dari hal-hal buruk. Setelah itu, kegiatan menyanyi bersama dan pentas seni. Semua peserta bersorak gembira dan bahagia karena melepaskan beban dan penat setelah digembleng oleh para pelatih.

”Ini menjadi hiburan yang tidak bisa dilupakan oleh semua peserta, bernyanyi dan menari bersama di bawah terangnya cahaya rembulan dan dinginnya malam” ungkap Risma, salah satu peserta Madatukar.

Kegiatan malam hari dilanjutkan dengan kegiatan renungan malam. Pada awalnya semua peserta disuruh untuk beristirahat, tetapi tiba-tiba alarm dan semuanya dikumpulkan untuk menerima wejangan. Disaat wejangan itu, semua peserta disuruh untuk membayangkan orang tua masing-masing.

”Karena beberapa hari tidak berjumpa, rasa kangen ini sudah menumpuk akhirnya pada malam itu tumpah sudah air mata kami semua” tutur Cahaya, peserta Madatukar.

Di hari ketiga diisi kegiatan gladi resik sebelum pulang, fun game, dan halang rintang. Di hari terakhir ini peserta dibuat have fun sehingga enggan meninggalkan tempat pelatihan. Setelah serangkaian acara yang menyenangkan, tibalah kita di acara terakhir yaitu merapikan barak dan mewarnai wajah dengan cat warna hijau dan hitam agar orang tua dan wali murid yang menjemput tidak mengenali kita. Kemudian, semua peserta berpamitan kepada semua pelatih yang telah mendidik selama 3 hari 2 malam. ”Rasanya campur aduk ingin pulang karena sudah kangen dengan orang tua, tetapi tidak ingin pergi dari Brigif 16 Wira Yudha Kediri” ungkap Risma.

Setelah sampai di lapangan SMAN 1 Sukomoro, semua peserta dikumpulkan dan menampilkan yel-yel di depan orang tua dan wali murid yang menjemput. Di waktu inilah detik-detik mengharukan karena semua peserta kembali bertemu dengan orang tuanya. Tangis haru menyelimuti suasana perpulangan dari Brigif 16 Wira Yudha. Semua orang tua mengucapkan rasa terima kasih kepada pelatih karena telah mendidik dan merawat anak-anak mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *